Penis envy

Penis envy adalah teori yang dikeluarkan oleh Sigmund Freud terkait perkembangan psikoseksual perempuan. Penis envy pertama kali muncul pada 1924.[1] Teori ini mengatakan bahwa wanita memiliki kecemasan dan merasa inferior karena tidak memiliki penis seperti pria. Versi lain menyatakan bahwa penis envy adalah keadaan di saat perempuan mendambakan penis laki-laki itu hilang. Buah pikiran Freud ini kemudian mendapatkan tanggapan dari para para feminis dan ahli psikoanalisis lain, seperti Karen Horney, Otto Fenichel, Ernest Jones, Erik Erikson, Jean Piaget, Juliet Mitchell dan Clara Thompson. Mereka kemudian memberikan kritik dan melakukan penyempurnaan teori.[2][3][4]

  1. ^ "Definition of PENIS ENVY". www.merriam-webster.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-13. 
  2. ^ "Penis envy | World Problems & Global Issues | The Encyclopedia of World Problems". encyclopedia.uia.org. Diakses tanggal 2017-12-13. 
  3. ^ "Penis envy definition and meaning | Collins English Dictionary". www.collinsdictionary.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-13. 
  4. ^ "penis envy | Definition of penis envy in English by Oxford Dictionaries". Oxford Dictionaries | English. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-14. Diakses tanggal 2017-12-13. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search